Kamis, 06 Mei 2021

Daerah Penangkapan Ikan ( Fishing Ground )

 

Daerah penangkapan ikan adalah daerah dimana populasi dari suatu organisme dapat dimanfaatkan sebagai penghasil perikanan yang diburu oleh nelayan ataupun kapal-kapal penangkap ikan skala industri dengan menggunakan alat tangkap dan teknologi yang semakin canggih. Suatu wilayah dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan apabila terjadi interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan dengan teknologi penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Ada beberapa factor yang mempengaruhi daerah penangkapan ikan :

a.       Kemampuan sumberdaya manusia

Tenaga kerja merupakan sumberdaya manusia yang memiliki potensi, kemampuan, dan berperan dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan yang ada. Kemampuan SDM perikanan dalam melakukan penangkapan sangatlah diperlukan untuk mengetahui letak dimana posisi ikan berada dan bagaimana cara menangkapnya. Sehingga ketika SDM perikanan memiliki kemampuan itu maka hasil yang didapatkan dari kegiatan penangkapan ikan pun akan optimal. SDM perikanan pun juga harus memiliki kemampuan untuk berpikir bagaimana cara menjaga laut ini agar tetap lestari dan juga tetap menghasilkan sumber daya ikan yang berkelanjutan. Kemampuan SDM dalam menjaga laut mungkin dapat diterapkan dengan cara penangkapan ikan yang sewajarnya saja tidak berlebihan, menggunakan alat tangkap yang sesuai dengan kebutuhan ikan yang akan di tangkap, dan juga kemampuan untuk bagaimana mengelola usaha penangkapan ikan nya agar tetap berjalan dan mungkin mengganti pekerjaan lain ketika di kondisi musim tertentu yang mungkin tidak memungkinkan untuk berlayar.

b.      Alat penangkapan ikan

Alat penangkapan ikan disini identik dengan kapal yang digunakan. Kapal yang digunakan sangat menentukan daerah penangkapan ikan. Jaman dulu karena belum ada alat canggih mungkin untuk menentukan daerah penangkapan ikan hanya dengan penalaran saja. Akan tetapi, alat yang digunakan untuk mendeteksi daerah penangkapan ikan sudah cukup canggih dengan menggunakan teknologi sehingga daerah penangkapan ikan sangat mudah untuk ditemukan. Ketika nelayan menggunakan kapal kecilpun mereka tidak akan berani berlayar jauh-jauh untuk menemukan daerah penangkapan ikan. Akan tetapi jika menggunakan kapal-kapal yang ukuranya besar dapat berlayar jauh untuk memperoleh daerah penangkapan ikan. Hal itu karena kapal besar mampu menampung bahan bakar, bahan makanan, dll yang jumlahnya cukup banyak untuk bekal selama berlayar.

c.       Metode penangkapan ikan

Metode penangkapan ikan yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan berpengaruh terhadap penentuan dimana lokasi daerah penangkapan ikan. Metode penangkapan ikan yang digunakan harus sesuai dengan target daerah penangkapan ikan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contoh ketika seorang nelayan menggunakan metode penangkapan model purshein lingkar maka daerah penangkapan haruslah daerah yang arusnya tenang. Ketika daerah penangkapan ikan tersebut terdapat arus dan yang kita gunakan adalah alat tangkap jenis purshein maka kita akan kesusahan untuk melingkarkan jarring, sehingga hasil tangkapan akan kurang maksimal.

d.      Daerah penangkapan ikan

Daerah penangkapan ikan sendiri sangat berpengaruh untuk nelayan dimana mereka akan melakukan penangkapan. Derah penangkapan ikan harus memiliki sumber daya ikan yang melimpah dan merupakan habitat yang baik untuk ikan tersebut. Daerah penangkapan ikan merupakan area yang mudah dijangkau nelayan dan nelayan dimudahkan menggunakan alat tangkapnya untuk menangkap ikan. Selain itu daerah penangkapan ikan juga harus merupakan lokasi yang bernilai ekonomis agar mampu mengembalikan modal nelayan yang digunakan untuk melaut.

Daerah penangkapan ikan ( fishing ground )adalah daerah dimana populasi dari suatu organisme dapat dimanfaatkan sebagai penghasil perikanan yang diburu oleh nelayan ataupun kapal-kapal penangkap ikan skala industri dengan menggunakan alat tangkap dan teknologi yang semakin canggih. Daerah tersebut merupakan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan serta ekonomis.

Suatu wilayah perairan laut dapat dikatakan sebagai “daerah penangkapan ikan” apabila terjadi interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan dengan teknologi penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Akan tetapi ketika suatu wilayah perairan terdapat sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan tetapi alat tangkap tidak dapat dioperasikan yang dikarenakan berbagai faktor, seperti antara lain keadaan cuaca, arus, suhu, maka kawasan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan.

Adapun beberapa penyebab ikan berkumpul di suatu perairan dan menjadi target daerah penangkapan ikan karena ada beberapa alasan :

1.       Ikan-Ikan tersebut memiliki perairan yang cocok untuk hidupnya.

2.       Daerah tersebut memiliki sumberdaya makanan sehingga ikan berkumpul untuk memperoleh makanan.

3.       Mencari tempat yang sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya.

Ada beberapa karakteristik yang menjadikan daerah tersebut dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan. Pertama, DPI merupakan daerah yang mudah dijangkau oleh nelayan dan nelayan mudah menggunakan alat tangkapnya untuk menangkap ikan. Kedua, DPI merupakan tempat atau habitat yang baik untuk ikan hidup dan DPI memiliki kondisi dimana ikan mudah datang bersama-sama. Ketiga, DPI harus bertempat di lokasi yang memiliki nilai ekonomis. Dalam menentukan daerah penangkapan ikan juga dipengaruhi oleh parameter oseanografi. Parameter oseanografi terbagi menjadi parameter fisika, kimia, dan juga biologi. Dari parameter-parameter tersebut saling berhubungan sehingga sangat berpengaruh terhadap daerah penangkapan ikan.

Jenis ikan yang ada dalam daerah penangkapan ikan juga beragam dan terbagi menjadi ikan pelagis dan demersal. Ikan pelagis dituntun oleh instingnya mengikuti arus musiman, bergerak sesuai temperatur perairan dan mencari makanan dan tempat memijah di suatu perairan. Pergerakan ini disebut ruaya (migration), dan pengalaman ruaya mereka selalu lebih baik sepanjang tahun. Ruaya untuk mencari makanan disebut food-seeking ground (pencarian daerah makanan). Sedangkan ikan demersal merupakan jenis ikan yang cenderung berada di permukaan dasar dan harus menggunakan alat tangkap tertentu untuk dapat menangkap jenis ikan ini.

Daerah penangkapan ikan (DPI) berdasarkan Klasifikasi adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Daerah Operasinya.

1.       Littoral Zone Fishing Ground (DPI perairan pantai)

2.       Coastal Fishing Ground (DPI perairan pesisir)

3.       High Sea Fishing Ground (DPI perairan lepas pantai)

4.       Island Waters Fishing Ground (DPI perairan kepulauan)

Berdasarkan Alat dan Metode Penangkapannya

1.       Fixed Trap Net Fishing Ground (DPI perangkap menetap)

2.       Lift Net Fishing Ground (DPI jaring angkat)

3.       Purse Seine Fishing Ground (DPI pukat cincin)

4.       Trawl Net Fishing Ground (DPI trawl / pukat hela)

5.       Gill Net Fishing Ground (DPI jaring insang)

Berdasarkan Jenis Ikan Target Penangkapan

1.       Sardine Fishing Ground (DPI Ikan Sarden)

2.       Mackerel Fishing Ground (DPI Ikan Layang)

3.       Bonito Fishing Ground (DPI Ikan Tongkol dan Cakalang)

4.       Tuna Fishing Ground (DPI Ikan Tuna dan sejenisnya)

5.       Shrimp Fishing Ground (DPI Udang-udangan)

6.       Scad Fishing Ground (DPI Ikan Selar)

Berdasarkan Habitat Ikannya.

1.       Demersal Fishing Ground (DPI Ikan-ikan di perairan dasar)

2.       Pelagic Fishing Ground (DPI Ikan-ikan pelagis / permukaan)

3.       Shallow Fishing Ground (DPI Ikan-ikan di perairan dangkal)

Berdasarkan Kedalaman Perairannya.

1.       Shallow Sea Fishing Ground (DPI laut dangkal)

2.       Deep Sea Fishing Ground (DPI laut dalam)

Berdasarkan Nama Perairannya.

1.       Daerah Penangkapan Ikan Laut Cina Selatan

2.       Daerah Penangkapan Ikan Laut Banda 

3.       Daerah Penangkapan Ikan Samudera Hindia

4.       Daerah Penangkapan Ikan Laut Arafura

Berasarkan Letak Perairannya.

1.       Daerah Penangkapan Ikan perairan Laut

2.       Daerah Penangkapan Ikan perairan Sungai

3.       Daerah Penangkapan Ikan perairan Danau

4.       Daerah Penangkapan Ikan perairan Rawa

Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia telah menetapkan pembagian WPP menjadi 11 WPP yaitu:

1.       WPP-RI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman;

2.       WPP-RI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda;

3.       WPP-RI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat;

4.       WPP-RI 711 meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan;

5.       WPP-RI 712 meliputi perairan Laut Jawa;

6.       WPP-RI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali;

7.       WPP-RI 714 Meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;

8.       WPP-RI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau;

9.       WPP-RI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera;

10.   WPP-RI 717 meliputi perairan Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik;

11.   WPP-RI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur.


0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Berbicara Dengan Kami

Kami dari Taruna/i Politeknik Ahli Usaha Perikanan jurusan Penyuluhan Perikanan Angkatan 56 membuat blog ini dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang dunia perikanan dan juga kami membuka beberapa jasa dengan tujuan untuk membantu customer dalam melakukan usaha atau aktivitasnya

Alamat:

Jl. Cikaret No.1,2 RW.01/RW.03, Kota Bogor, Jawa Barat 16132

Jam Kerja Kami:

Senin - Sabtu, 06.00 a.m - 21.00 p.m

Nomor WA:

081548339963

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

  Beberapa faktor lingkungan sangat mempengaruhi terhadap daerah penangkapan ikan yang berada di daerah pesisir. Hal itu karena di pesisir p...

Continue reading

Cari Blog Ini

Facebook Like